Rabu, 10 Mei 2017

Praktik Lapangan Terpadu 2017 - Chapter 3

Assalamualaikum

Ayey, masuk Rabu ke tiga di lokasi PLT. Alhamdulillah, hujan masih tetap ada. Sakit gigi? Alhamdulillah udah gak kerasa. Coba tebak Sarah lagi dimana?

Sarah lagi diruangan yang dipenuhi seperangkat alat obob (baca: bobo), ya tepat, kamar. Kamar orang tapi loh, bukan kamar sendiri yang ada di Bogor. Hem.

Mau cerita apa ya sekarang? Cerita Wisata Tangga Seribu ulud (baca: dulu) aja gimana? Sip sip oke.

Lokasinya ada di Kampung Cikoneng Babakan, Desa Cibiru Wetan, Kabupaten Bandung. Nah lokasi wisata ini masih terbilang baru, kalau menurut Sarah. Tapi kata orang sini, orang Cikoneng, udah termasuk lokasi yang lama.

Alasannya sih sederhana, kalau emang baru ya karena posisi saung-saung yang nantinya bakal jadi warung, belum rampung sepenuhnya. Cek nih fotonya


Jangan terlalu fokus sama Sarahnya, nanti naksir. Cukup lah naksir sama indahnya wisata tangga seribu. Karena posisinya yang harus melalui tujuh ratus lebih anak tangga (kata yang rajin hitungin) jadi luar biasa indah pemandangannya. Gak percaya? Main-main lah ke Cikoneng.

Meskipun jumlah anak tangganya gak sampai seribu atau mungkin belum, orang-orang sini udah akrab dengan nama Tangga Seribu. Nah kalau orang sini bilang termasuk lokasi wisata yang udah lama itu mungkin alasannya karena tangga yang ada udah dibantu dengan pijakan dari kayu sebagai pembatas antar anak tangga.

Udah puas belum cerita tentang tangga seribunya? Belum ya, info sementara sih itu aja. Sarah bingung apa lagi yang menarik dari tangga seribu, karena lensa mata bisa lihat lebih wah daripada lensa kamera.

Selain ada wisatanya, kemarin sempat ada pengobatan gratis dari Rumah Zakat dan Majlis Ta'lim Telkomsel. Alhamdulillah acaranya lancar, meskipun awalnya masyarakat takut dengan adanya kegiatan pengobatan gratis.

Takut karena pola pikir masyarakat seperti ini, "ah nanti abis berobat, di check up sama dokter, jadi perlu ada pengobatan lanjutan, mahal lagi biayanya".

Namanya sakit, pasti mahal. Tapi selagi obat yang ada dari pengobatan gratis bisa menyembuhkan, Alhamdulillah kan. Percaya Allah lebih punya banyak cara untuk menyembuhkan hamba-Nya.

Lanjutnya cerita PDKT gimana? Pendekatan lah kalau kata anak-anak remaja. Bukan pendekatan sama calon bapak dari anak-anak Sarah nanti, tapi ini pendekatan sama masyarakat Cikoneng.

Iya tau iya, masyarakat lagi bahasannya. Nikmati aja bacanya ya rekan pembaca walaupun bosen. Pendekatannya gimana hayo?

Pendekatannya ya ikut keseharian masyarakat tersebut. Contoh, berkebun. Bukan kebun yang ada di halaman rumah, yang luasnya hanya sepetak. Kebun masyarakat disini cukup jauh dari rumah. Kanan kiri jalan menuju kebun penuh ragam tanaman yang masih membentang.

Selain rumput-rumputan liar, pohon bambu banyak terdapat diperjalanan menuju kebun. Yang jadi potensi besarnya sih tanaman singkong. Belajar jadi anak singkong sebulan disini.

Singkong yang diolah bisa banyak jenis, asal tau aja proses pembuatannya. Dari daun singkong, singkongnya, bahkan kulit singkong bisa jadi keripik yang renyah. Masih meragukan singkong? Jangan dong, singkong kan serba bisa, bikin kenyang juga, masa iya masih ragu.

Di kebun ngapain aja? Foto-foto dong, eh hahaha. Selain itu, ya ngobrol sambil cari info tentang masyarakat Cikoneng. Lanjutannya ya ngambil hasil sumber daya alam yang ada, asik loh. Ya apalagi kalau bukan singkong yang diambilnya. Ada yang lain deng, ngambil pepaya dan langsung di makan di tempat. Nih fotonya.


Mantap soul kan. Manis pokoknya itu pepaya. Oh iya, itu ibu Sarah selama disini. Namanya Ibu Tini, panggilan kesayangan orang sini, orang Cikoneng 02, Bu Entin. Yang manjat pohon itu De Zaki, anaknya Bu Entin.

Sepulang dari kebun Sarah ikut ke rumah Bu Entin untuk nyimpan hasil kebun. Rumput liar di kasih buat pakan ternak Bu Entin, sedangkan lenca dan singkong dibawa ke posko kelompok Sarah dan diolah kemudian.

Cukup ya ceritanya. Mulai lapar, dinginnya berlebihan disini, bikin kerasa segala. Kerasa ingin pulang ke rumah, huaaa. See you!

Wassalamualaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar