Selasa, 21 Agustus 2018

Ngupas Isi Buku I am Sarahza - Chapter 1

Assalamualaikum

I'M BACK!!! HA HA HA

Iya bau iya, maaf dah. Sarah cuma gak ngerti lagi kok bisa ada buku yang isinya luar biasa. Apa sih yang bikin luar biasa?

Bentar, santai dulu. Pelan-pelan Sarah jelasinnya ya.

Biar gak rumit, postingan sekarang Sarah coba ngasih resensi buku yang hampir selesai Sarah baca. Berhubung Sarah orangnya gampang lupa dan banyak faktor lain yang bikin Sarah belom bisa selesai baca ini buku, jadi nyicil deh ngasih resensinya. Dan satu lagi, biar akrab di mata pembaca juga, Sarah ganti bahasa resensi jadi ngupas isi buku.

Kalau biasanya ngupas isi buku nampilin data diri si buku, Sarah juga mau nampilin dong dipostingan Sarah. Tapi gak sekarang ya muehehe.

Ya walaupun, kayanya sudah banyak rekan-rekan pembaca juga yang tau kalau buku yang Sarah kupas ini jadi salah buku Best Seller. Jujur hayo jujur, right (baca: benar) kan kalau rekan-rekan pembaca sudah tau Sarah mau ngupas isi buku apa?

Kebanyakan basa basinya nih, mulai aja dah yuk. Mulai apaan? Mulai jalin hubungan yang serius aja, boleh? Heh ngaco! Bukan itu, mulai ngupas isi buku I am Sarahza maksudnya hahaha.

Gini loh, awalnya ketemu nih buku sebenarnya sudah berbulan-bulan lalu pas lagi nyusun skripsi. Tapi karena harganya belom cocok di kantong Sarah sebagai mahasiswa dan emang lagi males juga nyari bacaan yang "berat" (berat karena waktu itu posisi Sarah lagi nyusun skripsi dan harus ngejalanin beberapa rangkaian sidang juga, oke ini alesan aja sebenarnya), maka dari itu ditunda lah beli nih buku. Malah gak kepikiran juga sih milikin dia, walaupun tertarik banget sama judulnya. Berasa tuh buku nyeritain Sarah banget, padahal gak sama sekali. Sumpah!

Setelah berkali-kali dipertemukan sama dia (si buku I am Sarahza) di beberapa toko buku dan belom juga dibeli, malem minggu kemarin tanggal 18 08 2018, akhirnya Sarah berhasil milikin dia. Berhasil memilikinya dengan suntikan dana dari Om dan Tante yang ngajak jalan-jalan ponakannya yang sekarang berstatus sebagai job hunter. Thx!

Eh iya, ada drama juga loh sebelum berhasil milikin dia. Jadi, sebelum bener-bener memilih dia buat dibayar dan kemudian dia jadi milik Sarah seutuhnya, Sarah berusaha menjemput yang lain (nyari judul buku lain yang emang lagi Sarah incer buat dibeli maksudnya) biar ada digenggaman tangan Sarah. Ternyata eh ternyata, yang dicari gak ada di lokasi. Muter-muter lagi sampai berhasil memilih yang lain, lagi (maksudnya memilih buku dengan judul berbeda dari yang sedang diincer buat dibeli). 

Sepersekian detik saat sudah ngantri di kasir buat bayar yang lain, Sarah ngerasa masih pengen muter-muter di toko buku itu. Dan muter-muternya Sarah berhenti di deretan buku-buku best seller, yang sebenernya Sarah anti beli buku-buku best seller karena udah terlalu banyak orang ngutip isi bukunya. Tapi disitu tuh Sarah dipertemukan kembali dengan wujud yang Sarah rasa nyeritain Sarah banget, padahal gak sama sekali (ini salah satu contoh bagian pengulangan ya). Sesederhana itu ternyata milikin dia digenggaman Sarah, iya gak? Hahaha.

Berhasil dimiliki tuh dia, tapi Sarah masih hanyut sama drama korea yang nyeritain detektif dan para penjahat hingga diabaikan lah dia sampai tanggal 20 08 2018, dua hari menjelang hari raya Idul Adha.

- - - - - - -

Sarah emang suka nulis, tapi buta sama penulis-penulis di Indonesia, penulis-penulis dunia juga sama butanya sih. Kalau emang tau namanya, ya sekedar tau, gak lebih. Parah kan!

Nah berawal dari dia ini, Sarah dibawa hanyut sama fakta tentang penulis-penulisnya. Pas beli, Sarah bener-bener gak tau penulis dia tuh siapa sampai bisa nuntun dia ada di deretan rak buku best seller. Eh ternyata fakta pertama yang terungkap adalah salah satu penulisnya itu anak politisi di Indonesia. Sedangkan penulis lainnya adalah menantu dari politisi tersebut. Tercengang akutu! Suami - istri bisa nulis bareng, salah satu impian Sarah itu sih hahaha.

Baru aja beres bergumam, "Wah keren!". Eh dikasih kejutan lanjutan. Bukan kado yang isinya boneka minion kejutannya, tapi fakta lain yang menjelaskan kalau ternyata penulis-penulis dia, juga menjadi penulis dari kisah 99 Cahaya di Langit Eropa. Yang pada kenyataannya, Sarah belum pernah sama sekali baca buku itu karena sudah terlanjur nonton filmnya duluan. Bahkan setelah berhasil kepincut sama filmnya, Sarah belum pernah lirik-lirik siapa nama penulisnya walaupun sempat beberapa kali juga dipertemukan wujud bukunya. Parah kan!

Selepas disuguhkan fakta-fakta itu, Sarah mencoba hanyut sama alur cerita yang ditaburkan dengan beragam sudut pandang atau pembagian cerita yang di kombinasi antara part Hanum, part Rangga dan part Sarahza. Kombinasi sudut pandang ini nih bikin dia sempurna dari sudut pandang mana pun!

Selain itu gampang banget ngikutin alur cerita dia, terlebih hampir keseluruhan mengisahkan perjuangan, harapan dan kepasrahan pada Tuhan.

Beberapa bagian emang belum pernah Sarah rasain sih, tapi dari alur yang rinci dan sudut pandang yang di kombinasi itu, Sarah berhasil memvisualisasi dia dalam imaji Sarah. Contohnya pas dia mengisahkan perjuangan inseminasi dan program bayi tabung para penulisnya.

Selanjutnya alur cerita seimbang gitu antara logika dan agama. Karena jujur aja, Sarah masih perlu banyak belajar jadi penulis yang bisa seimbang merajut kata-kata untuk menjelaskan antara logika dan agama secara berdampingan. Salah satu impian juga sih bisa dakwah melalui tulisan.

Poin paling menentramkan dari dia yaitu kisah nyata tapi dikemas jadi novel dewasa yang pemilihan katanya bikin Sarah terus-terusan gelisah, "Kok bisa gini sih ceritanya?". Dari gelisah itu tuh, Sarah sampai beberapa kali ganti posisi duduk - tiduran - duduk - tiduran. Sumpah, bikin merinding gitu tiap baca kata per katanya.

Maaf jadi berlebihan gini ya kayanya Sarah, efek samping terlalu banyak pujian yang gak bisa diungkapkan buat dia.

Eh tapi, satu nih yang sejauh ini bikin Sarah ngerasa terganggu sama alur cerita dia yaitu ada pilihan kata yang gak terjangkau sama Sarah. Maksudnya, ada beberapa kata yang bikin Sarah harus buka KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dulu biar ngerti sama makna kata tersebut.

Selebihnya, selain pilihan kata yang gak terjangkau sama Sarah, sejauh yang sudah Sarah baca isi bukunya, luar biasa! Mudah-mudahan ada rejekinnya buat beli buku 99 Cahaya di Langit Eropa dan kawan-kawannya yang juga ditulis oleh penulis dia, karena terlanjur gila sama alur ceritanya. Jiwa penulis Sarah lagi haus karya-karya yang luar biasa kaya dia.

- - - - - - -

Kalau rekan-rekan pembaca ada yang bertanya-tanya, emang mau dibikin berapa chapter sih? Jawaban Sarah, mudah-mudah dua juga sudah cukup. Ini dibikin chapter 1 karena Sarah mengupas isi bukunya baru sebagian aja, ada kayanya separo dari isi buku.

Dan dari banyaknya kata-kata yang sudah Sarah baca, ada rasa tertarik buat ngutip kata-kata di halaman 84 part Sarahza, "Baiklah. Kegagalan memang tak ada gunanya diratapi. Kegagalan lebih menyenangkan untuk dicandai".

Jika bisa ditambah, Sarah ingin menambahkan part Sarahza dengan rangkaian kata, "Dan Sarah masih mencari sosok seseorang yang bisa merayakan kegagalan untuk dicandai karena tak selamanya hidup dalam kebersamaan berjalan sesuai yang diimpikan". Lah curhat, Sar? Hahaha.

Cukup sekian ngupas isi buku chapter 1 nya. Sarah lanjut baca dulu isi bukunya ya, biar bisa lanjut ngupas isi buku ke chapter 2. Dan semoga cukup di chapter 2 buat ngupas semua isinya, kalau emang Sarah selesai baca bukunya.

See you!
Wassalamualaikum