Minggu, 30 Juli 2017

KKN Sisdamas 2017 - Chapter 1

Assalamualaikum

Kangen ih, kangen nyapa rekan-rekan pembaca, kangen kamu juga. Ups!

Sarah cerita ya. Lama juga kan gak pada baca cerita dari Sarah? Mau ceritain tentang judul diatas tuh. Yang sebenernya, ada makna dibalik judul itu. Yuk mari mulai.

Kalau KKN sih kayanya udah pada tau ya rekan-rekan pembaca? Yap, KKN tuh Kamu Kok Ngangenin . . . walah bukan, Sarah melenceng hahaha. KKN itu Kuliah, Kerja, Nyata.

Nah kalau Sisdamas, kalau gak salah udah sempet Sarah bahas dipostingan sebelumnya. Yang judulnya "Praktik Lapangan Terpadu 2017", tapi lupa chapter berapa. Kalau pun belom sedikit Sarah ceritain nih, kalau panjang-panjang keburu tidur, udah ngantuk soalnya. Eh curhat yak si Sarah hahaha.

Gini loh, sisdamas tuh singkatan dari "berbasis pemberdayaan masyarakat". Jadi KKN Sisdamas tuh melatih atau mengaplikasikan teori-teori yang ada di kampus dengan kegiatan nyata di masyarakat yang medianya yaitu pemberdayaan.

Nah kalau arti kata pemberdayaan itu apa, bisa di search di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), sekalian dipastikan yak pemberdayaan dan pengabdian itu bedanya apa, ok kan? Biar pandangan rekan-rekan pembaca juga bisa diperbarui gitu.

Diperbarui ya maksudnya biar rekan-rekan pembaca juga tau lah, bagaimana KKN Sisdamas itu. Biar pandangan KKN bisa lebih menjangkau lagi. Karena KKN gak sebatas pengabdian aja, kalau KKN yang ada di kampus Sarah.

Aduh cukup ya. Maaf sudah mengganggu waktu mau tidur rekan-rekan pembaca. Seneng deh, akhirnya Sarah nulis lagi. Yeee!

See you!
Wassalamualaikum

Rabu, 12 Juli 2017

Penjajah Hati - (Puisi)

Penjajah Hati

Karya Sr. Azzahra

Jika kamu berharap ini romantis, salah
Karena ini, sekedar penyampaian isi hati
Tanpa ingin melukai siapa pun diantara kami
Maka aku harap, tak ada hati yang mengikuti

Pikiran aku kacau
Kemarin malam pun meracau
Memikirkan tentang kami
Dan segala kisah bertalikan persahabatan

Teringat ucapnya tempo hari
Antusiasmenya melebihi perjuangan akademisi
Namun ketika perbincangan itu datang kembali, dia pun kembali;
Menjauhi lubang berisi segala komitmen penuh janji

Aku tak bisa, ungkapnya
Apa alasanmu, tanyaku
Kudengarkan baik-baik, keluh dan kesahnya
Kusimpulkan, ini ulah penjajah hatinya

Penjajah itu berkata padanya
Untuk apa, untuk apa, untuk apa
Mengulang pertanyaan yang sama
Hingga dia merasa tak ada guna meninggalkan zona nyamannya

Penjajah hati itu kini sudah menjadi penjajah diri, menurutku
Memaksanya untuk tetap berjalan
Tanpa memperbolehkannya berlari;
Berlari kemudian melompat lebih tinggi untuk menggenggam prestasi non akademik

Sayang, ingin hati kini tinggal angan
Mungkin sekali ada perbedaan, tetap saja kami berbeda
Aku dengan diriku
Dia dengan dirinya dan tentu, ada penjajah hatinya

Coba pahami oleh kamu, penikmat kata
Salah kah, jika perjuangan aku lanjutkan?
Melepaskannya diantara kami,
Yang siap berdedikasi untuk berevolusi

Tidak, aku tidak melepaskan tali yang sudah terikat
Aku hanya melepaskan apa yang menahanku untuk siap gerak ditempat
Karena kebersamaan kami, tetap tanggungjawab kami
Sedangkan dedikasi berevolusi, biarlah menjadi tanggungjawabku seorang diri

Bogor
24 Januari 2017