Minggu, 03 Juli 2016

(Cukup) Formal dan Tidak Formal

Sebelumnya, tulisan ini diperuntukan bagi siapa saja yang ingin membacanya. Jika pembaca bingung dengan apa yang saya jelaskan berikut, diakhir tulisan akan saya beri tambahan penjelasan yang mudah-mudahan dapat membantu menjelaskan kebingungan para pembaca.

1. Siapa sosok yang ada dalam foto Anda?

Sosok yang ada difoto itu adalah saya yang mengenakan almamater kampus saya. Siapa saya?

Saya Sarah, mahasiswa semester lima yang sedang dapat jatah libur dari kampus dan seharusnya menjadi "Agent of Change" seperti apa yang orang-orang katakan tentang Mahasiswa.

Saya mahasiswa jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, yang akrab disingkat menjadi PMI. Asing? Ya memang. Jurusan saya tidak seperti jurusan lain yang menjadi favorit. Jurusan saya tidak seperti jurusan lain yang jika disebut nama jurusannya orang lain langsung berdecak, "Wah". Lebih sering, orang lain malah bertanya kembali, "Pengembangan Masyarakat Islam itu jurusan yang gimana sih?"

Buat saya pribadi, yang berkeinginan untuk kontribusi dalam dunia sosial jurusan itu cocok. Pada awalnya. Tetapi, setelah empat semester saya lalui dengan gitu lah...jurusan saya bukan hanya berlatarbelakang sosial. Dibalik kehidupan sosial, Islam (khususnya, karena saya berlatarbelakang jurusan bernuansa Islam) berperan penting dalam menjaga stabilitas kehidupan bersosial. Lalu, bagaimana Islam masuk dan mampu diterima dalam kehidupan sosial?

Islam masuk dan mampu diterima dalam kehidupan sosial melalui para generasi dosen, alumni dan mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam yang serius dalam bidang dakwahnya. Apa hubungan jurusan saya dengan dakwah?

Sebelumnya, saya ingin menjelaskan tentang dakwah. Dakwah adalah cara atau sesuatu yang biasa dilakukan oleh Da'i (orang yang berdakwah) untuk mengajak Mad'u (objek dakwah) kepada kebaikan dan menjauhi kemungkaran yang dikemas dalam Maudu (pesan dakwah) dengan bermacam media yang mampu digunakan. Orang awam, seperti saya sebelum berada di jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, beranggapan bahwa dakwah hanya sekedar ceramah dalam event seperti Tabligh Akbar. Tetapi setelah saya mengkaji dan diberi kajian tentang dakwah, ternyata jurusan saya erat kaitannya dengan dakwah.

Jurusan saya, dalam pandangan ilmu kedakwahan merupakan bagian dari dakwah bil hal atau disebut juga dakwah dengan perbuatan. Perbuatan disini, dapat berupa contoh yang bisa diterima dan mampu diaplikasikan dalam kehidupan sosial sehari-hari atau dapat berupa kegiatan partisipasi dalam menangani suatu permasalahan di daerah tertentu. Jadi, mahasiswa seperti saya dan generasi selanjutnya di jurusan yang sama seperti saya, dipersiapkan untuk mampu berdakwah dengan aksi nyata.

2. Foto Anda merupakan efek tipografi. Foto tipografi indentik dengan kata yang menghiasi isi foto tersebut. Bisa tolong disebutkan dan dijelaskan, kata apa saja yang ada dalam foto yang berhasil Anda unggah?

Terlalu banyak kata yang saya tulis difoto tersebut. Kata-kata yang saya tulis berkaitan dengan dakwah, bagi saya. Kata-kata tersebut diantaranya:

Senyum - saya beranggapan senyum adalah dakwah. Karena, jika seseorang tersenyum setidaknya ada satu orang yang ikut tersenyum juga. Singkatnya, senyum mengajak kepada kebaikan.

Sabar - saya beranggapan sabar adalah dakwah. Karena, sabar hanya bisa digapai oleh orang-orang yang mampu menahan hawa nafsunya. Hawa nafsu seperti amarah, ego, berlebih-lebihan dalam penampilan dan sebagainya. Dan, orang yang mampu sabar terlebih mampu mengajak orang lain untuk sabar, maka orang tersebut sudah termasuk dalam mengajak kepada kebaikan.

Sedekah - saya beranggapan sedekah adalah dakwah. Karena, sedekah dapat menjadi contoh untuk orang lain yang enggan menyisihkan hartanya dalam membantu orang-orang yang kesusahan. Sedekah dikatakan dakwah jika mengajak kepada kebaikan seperti itu, salah satunya. Namun sedekah dapat menjadi sebuah kesalahan jika sedekah dimaksudkan untuk menyombongkan diri dan lain sebagainya.

Bahagia - saya beranggapan bahagia adalah dakwah. Karena, bahagia dapat menjadi bukti kalau seseorang sudah bersyukur. Setidaknya dengan bahagia, seseorang sudah mampu mengajak kepada kebaikan untuk dirinya sendiri.

Hijrah - saya beranggapan hijrah adalah dakwah. Karena, hijrah dapat berarti mengajak seseorang dari kegelapan ruang kemungkaran menjadi sosok yang berakhlak dan penuh dengan jiwa kebaikan. Bukan hanya mengajak orang lain, terlebih dahulu diri sendiri yang diajak untuk berhijrah.

Bertanggungjawab - saya beranggapan bertanggungjawab adalah dakwah. Karena, tanpa rasa bertanggungjawab terhadap kebaikan, kegiatan dakwah tidak akan jalan begitu saja. Bertanggungjawab melatih diri sendiri agar mampu menyelesaikan misi dakwahnya.

Dengan cinta - saya beranggapan dengan cinta adalah dakwah. Karena, jika dakwah dilakukan terpaksa bukan dengan cinta, pesan dakwah yang ingin disampaikan bisa jadi berlalu begitu saja. Para mad'u yang diharapkan mampu menerima pesan dakwah dengan baik, malah acuh dan terkesan masa bodo.

Cukup tujuh kata diatas yang bisa saya jelaskan, setidaknya itu mewakili dari kata-kata yang ada dalam foto tersebut.

3. Mengapa Anda mengunggah foto yang berefek gelap? Bukankah para wanita cenderung memilih pencahayaan yang terang untuk sebuah foto. Mengapa pula Anda mengunggah foto tanpa mata dan logo kampus Anda? Jika memang benar Anda menggunakan almamater difoto tersebut.

Karena seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, kalau dakwah mengajak seseorang dari kegelapan ruang kemungkaran menjadi sosok yang berakhlak dan penuh dengan jiwa kebaikan.

Perihal pertanyaan ketiga ini, saya ingin menjelaskan alasan yang cukup membuat pembaca bosan karena terlalu panjang. Maka dari itu, sebagai persiapan membacanya pembaca dapat membuat teh hangat manis dulu untuk menemani pembaca.

Jika sudah, saya akan memulai menjelaskannya. Foto yang tanpa mata dan logo kampus tersebut, sengaja saya unggah untuk berdakwah. Tidak, saya tidak berdakwah untuk menceramahi pembaca atau karena saya lebih banyak ilmunya dari pembaca. Saya mengatakan berdakwah dengan alasan, ketika nanti saya sudah lepas dari cap mahasiswa sebuah kampus, maka saya adalah saya.

Saya berdakwah tanpa mata, tanpa melihat siapa yang saya ajak dalam kebaikan. Karena menurut saya, setiap orang mampu saya ajak dalam kebaikan tetapi tidak setiap orang bisa diajak dengan cara yang sama. Ada yang mampu diajak hanya sekedar lewat ucapan, ada juga yang mampu jika melalui perbuatan atau mungkin dengan cara tulisan seperti penulisan yang saya lakukan. Seperti penjelasan sebelumnya, kalau senyum saja dapat menjadi cara dakwah yang sederhana.

Saya berdakwah bukan karena logo kampus. Berdakwah adalah tanggungjawab saya untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah saya kaji dalam kehidupan sehari-hari. Memang masih terbatas ilmu yang sudah saya kaji, tetapi dengan ilmu yang ada saya harus tetap berusaha untuk terus berdakwah. Dengan berdakwah, saya berharap akan banyak orang yang lebih bahagia dari sebelumnya. Karena bagi saya, kebahagiaan saya bersandarkan pada kebahagiaan orang lain terlebih orang-orang yang saya sayangi.

Untuk efek foto yang gelap, saya mengakui bahwa hidup saya kadang masih dalam kegelapan ruang kemungkaran. Proses hijrah saya masih terbengkalai karena kesenangan duniawi yang belum mampu saya lepaskan secara keseluruhan. Malu, saya malu sama tanggungjawab berhijrah yang belum berhasil saya lalui. Secara kesadaran, saya sadar bahwa tulisan ini merupakan pengakuan saya yang seharusnya menjadi lebih baik lagi agar mampu mengajak orang lain menjadi lebih baik juga. Karena, jika hijrah saya belum berhasil maka bagaimana dengan dakwah saya selanjutnya?

-------

Hai. Saya Upin, ini adik saya Ipin.
.
.
.
Oke itu iklan, maaf. Gimana menurut kalian tentang tulisan Sarah diatas? Terlalu formal ya kayanya, sampai Sarah sendiri geli bacanya. Aneh kalo Sarah seserius itu, padahal mah ya emang gitu. Suka serius tiba-tiba, tapi giliran orang lain mulai serius malah diajak bercanda. 

Terima kasih ya buat pembaca yang udah nyempetin baca postingan Sarah yang ini. Baru kali ini kayanya Sarah ngeposting hal yang serius, btw gak ada yang pengen gitu seriusin Sarahnya sekalian? Loh loh loh! Sarah emang, suka baper ae. Kata orang-orang sih gitu.

Semoga bukan hanya postingan aja yang bisa diisi dengan keseriusan, selanjutnya Sarah harus bisa serius sama proses hijrahnya. Aamiin. Ini lagi serius.

Buat yang penasaran sama foto yang berhasil Sarah unggah, ini ada linknya https://www.instagram.com/p/BHXwPKZgyCJ/ biar pembaca gak penasaran. Buat yang udah liat fotonya, bae-bae! Bisa jadi gentayangin pikiran kamu nanti sosok yang ada difoto itu. Duh, masa sih?

Silahkan dilanjut sahurnya. Jika pembaca lagi sahur. Dan takutnya nanti gak sempet nyapa pembaca pas lebaran, Sarah mau ngucapin, "Selamat Idul Fitri 1437 H. Taqobbalallahu minna wa minkum". Bagi THRnya bisa dong kakak!

1 komentar: