Selasa, 15 Maret 2016

Butuh Waktu Untuk Berteriak

Berteriak jika kamu masih mampu berteriak. Bukan sekedar teriakan dengan bunyi "Aaaaa" dan suasana yang sepi diatas bukit sana. Berteriak karena saat ini dengan bisikan ucapanmu selalu diabaikan oleh mereka yang memiliki kewenangan.

Berteriak sebagai wujud berontak? Bukan. Ini berteriak karena kamu butuh dianggap tampak hingga dadamu tidak lagi terasa sesak. Aku tau, aku ngerti dan aku paham kalau kamu muak dengan keadaan yang mendesak dan hadir secara mendadak. Maka dari itu, kamu perlu berteriak.

Kalau kamu tanya apa aku sudah mampu berteriak atas segala keadaan yang mendesak dan hadir secara mendadak hingga membuatku muak dan merasa dadaku sesak, maka jawabanku adalah "aku belum mampu".

Bukan tidak mungkin aku berteriak, aku hanya belum merasa sangat muak dengan keadaan yang kadang menuntutku untuk tidak berlaku seperti anak-anak. Karena aku, terbiasa menyembunyikan muak hingga akhirnya berhasil berteriak ketika keadaan membuatku sangat muak.

Jika saat ini ada waktu untuk aku dan kamu berteriak, mungkin ini adalah media untuk kita berdua. Jika saat ini aku mampu mewakili kamu berteriak, aku siap. Karena yang aku tau tentang kamu; bahwa kamu merasa terdesak dengan banyak tugas kuliah yang hadir secara mendadak, hingga membuatmu muak karena kamu merasa kehilangan waktu untuk menulis dan merasa sesak karena kamu tidak mampu menyampaikan teriakanmu ke dalam semua tulisanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar